Kamis, 03 September 2015

Dongeng Of Mat Gondes ( Bagian 2 )

Dongeng Of Mat Gondes sebelumnya.



"Earrrgh!!! Apa sih yang kulupakan?!. Aku yakin tak ada yang terlupa tapi perasaan ini mengganggu sekali..." ucap pria itu bernada kesal.

Dongeng Of Mat Gondes ( Bagian 2 ) berikutnya.



Mat Gondes terlihat berjalan mondar-mandir tak menentu dikegelapan malam yang berkawan sunyi. Tiba-tiba, ia dikejutkan oleh langkah kaki layaknya orang yang tengah berlari dari arah belakangnya, Mat Gondes pun membalikan tubuhnya dengan setengah terperanjat.

( Bukk! ) Tiba-tiba sesuatu menubruknya, Mat Gondes tampak terhuyung layaknya orang yang baru saja tertabrak sesuatu yang bergerak cepat.



"Arrgh..?! Apa yang menabarakku..?" gumamnya terheran.



Tak ada manusia, hewan, atau kendaraan yang terlihat menghantam Mat Gondes tapi tubuhnya telihat sedikit oleng karena sesuatu yang menabraknya.



"Apaan tu ya? Aneh banget.." ucapnya sambil menoleh ke kanan dan ke kiri bergantian.



Di tengah rasa penasaran dan takut Mat Gondes memutuskan kembali ke dalam rumah, namun rasa penasarannya sesekali memelintir lehernya untuk menoleh ke sana ke mari.


- - - - - - - ***** - - - - - - -



Di dalam kamar, Mat Gondes masih diburu rasa penasaran tentang apa yang menabarak dirinya di jalan depan rumahnya , ia coba menerka-nerka mahluk apa kiranya.



"Apa iya hantu?, ah mana ada hantu lupa kontrol. Hmm.." gumamnya.



Beberapa menit kemudian matanya terpejam, napasnya ringan tergambar dari rongga dadanya yang sedikit membumbung dan mengempis bergantian dengan lembut, mungkin ia sudah terbuai mimpi.



"Jangan-jangan pencuri yang memakai mantel tembus pandang atau memakai kain kafan curian dari kuburan, atau alien, ah pasti bukan lagi pula hal itu tidak masuk akal atau......yang tadi itu bunglon raksasa yang menyesuaikan warnanya, ya itu lebih masuk akal.." ucap Mat Gondes yang tib-tiba membuka matanya lalu berceloteh.



Mat Gondes pun memejamkan matanya dan benar-benar tertidur dengan lampu kamar yang tetap menyala. Semakin lama dan semakin lelap ia terbuai dalam tidurnya menjajaki mimpi yang melenakannya untuk beberapa saat, sampai ia terbangun karena merasa ada yang tak beres dengan sekelilingnya.



"Lhoh, di mana kasurnya??" pikir Mat Gondes.



Tangan kanannya yang sedikit menjuntai di tepian bantal bagian atas kepalanya mencoba menggapai permukaan tempat tidur, tapi karena tak juga didapatinya ia sampai menjuntaikan tangannya lebih panjang lagi namun tak juga sampai. Karena penasaran ia pun menggeliat lalu mencoba mengintip ke tepi atas bantal itu, dan betapa terkejutnya saat ia melihat permukaan tempat tidurnya berada 1,5 meter di bawahnya.



"Hhaah?? Tidak, tidak ini pasti cuma mimpi.." ucapnya sambil mengerjapkan matanya dan berusaha mengatur ritme napasnya yang tak beraturan.



Mat Gondes masih tak yakin yang dialaminya adalah sebuah kenyataan, ia mencoba menenangkan diri sambil memandang permukaan tempat tidur yang berada di bawahnya. Akhirnya ia yakin yang terjadi itu bukanlah mimpi.



"Hhwaaaaaaa........!!" teriaknya pecah karena shock yang tak kuasa ia bendung.



Kedua orang tua Mat Gondes yang mendengar teriakan dari seberang kamarnya langsung buru-buru mendatangi.



"Mat, Mat...!! Kamu kenapa..?" tanya ibunya.



"Mat, kamu ini kenapa teriak-teriak jam segini...?" tanya ayahnya sembari mengguncang tubuh Mat Gondes.



Sementara Mat Gondes yang shock masih gemetaran dalam posisi tengkurap dan membenamkan wajahnya dalam bantal.



"Hhaah?! Lhoh?"



Akhirnya Mat Gondes mengangkat wajahnya setelah tangannya menyentuh tempat tidur yang dirabanya. Kemudian ia membalikkan tubuhnya dan mendapati ke dua orang tuanya sudah memandanginya dengan cemas.



"Kamu kenapa, Mat, sakit??" tanya ibunya sambil memegang wajah anaknya.



"Eee......engga cuma kaget aja.."



Wajah Mat Gondes masih terlihat kebingungan.



"Kaget, kaget apa? Mimpi buruk?" tanya ayahnya.



"Eee, iya, iya mimpi buruk..." jawab Mat Gondes sekenannya.



"Hhmm kamu ini bikin kaget aja. Makanya kalau mau tidur baca doa dulu, udah gede masa masih harus diingetin tiap hari.." balas ayahnya.



"Iya, yah." jawabnya sambil dengan kepala menunduk.



Bersambung.....

1 komentar:

  1. masih belum nyampe nih apa yang bikin mat gondes kaget.. penasaran. ditunggu lanjutannya gan

    BalasHapus