Rabu, 26 Agustus 2015

Dongeng Of Mat Gondes

Di dalam sebuah kamar yang tak begitu luas dengan suasananya yang redup karena hanya lampu tidur yang dinyalakan oleh penghuni kamar itu.



( blukk... ) suara seuatu mendarat di atas kasur.



"Hhaduuhh..... Apa sih yang kulupakan? Aku yakin tak ada yang kulupakan sama sekali, tapi kenapa perasaanku tak tenang seolah ada hal yang terlupa.." ucap seseorang yang bersuara pria dalam keremangan kamar itu.



( bukk....buk... ) lagi-lagi suara benda mendarat di atas kasur mengusik sepinya malam.



( Mmhhh...hhmmm..! ) suara desah napas bernada kesal terdengar dalam hening.



( Tekk.. ) sesorang dalam kamar itu menyalakan lampu dan terlihatlah sosok pria muda berperawakan sedang. Dengan wajah kusut pria itu menggaruk-garuk kepalanya dengan memamerkan ekspresi kesal di wajahnya. Pra itu menyibakkan selimutnya kemudian beranjak dari tempat tidur hendak keluar kamar.



( Tek... ) pria itu menyalakan lampu ruang tengah rumahnya kemudia menyalakan televisi, tampaknya ia berusaha mengusir bisikan yang mengganggu pikirannya.



"Mat, kamu ngapain tengah malam gini nyalain tivi...?" tanya seorang wanita paruh baya yang melihat dari pintu salah satu kamar yang sedikit dibukannya.



"Mmm.... Engga mah cuma lagi insomnia aja..." jawab pria muda itu sambil menoleh ke arah wanita tadi.



"Ooww...." wanita itu kembali masuk ke dalam kamar tak lupa menutup pintunya.

--xxXxx--




Pria muda itu masih tetap di depan televisi yang menyala memamerkan segala tayangannya, namun tampaknya pria itu tak merasa tertarik dengan yang tayangan yang ada. Berkali-kali pria itu menekan tombol pada remote control untuk mengubah channel tivi tapi tak satupun yang membuatnya tertarik entah karena memang tak menyukai tayangannya atau karena pikirannya sedang tak menentu. Kemudian pria itu mematikan televisi dan hendak beranjak menuju kamarnya.



"Apa sih yang kulupakan, eearrghh..?!!" geramnya sembari menggaruk rambutnya yang bersalah dengan penuh nafsu.



Saat akan menuju pintu kamarnya tiba-tiba ia memandang ke arah pintu, spontan ia berubah pikiran dan bergerak menuju pintu keluar melewati ruang tamu.



Sesampainya di teras ia menolehkan kepalannya ke kanan dan ke kiri bergantian seolah mencari sesuatu. Tak lama kemudian ia keluar dari teras dan berjalan menuju halaman rumah yang tak begitu terang. Pria itu berputar-putar memandang ke segala arah seolah mencari sesuatu.



Namun takmpaknya pria itu belum merasa puas dengan yang ia lihat. Lalu ia bergerak mendekati pagar, dan setelah membukanya pria itu berdiri di tengah jalan depan rumahnya yang remang.



Pria itu berdiri dan sesekali bergerak mondar-mandir, tampak jelas raut kebingungan tergambar di wajahnya yang terlihat samar-samar terhalang gelap yang setengah mengusik pandangan mata.



"Earrrgh!!! Apa sih yang kulupakan?!. Aku yakin tak ada yang terlupa tapi perasaan ini mengganggu sekali..." ucap pria itu bernada kesal.



Bersambung......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar